Pengembangan
Kebiasaan Membaca melalui Perpustakaan Sekolah
Untuk
mengembangkan perpustakaan sebagai sumber belajar perlu diciptakaan atmosfir
sekolah yang menunjang. Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah adanya
pengembangan program kebiasaan membaca untuk menumbuhkan minat membaca siswa.
Diharapkan penyediaan sarana untuk peningkatan kegemaran membaca siswa akan
berpengaruh positif terhadap peningkatan keterampilan membaca. Keterampilan
membaca dan kegemaran membaca memiliki hubungan yang saling mendukung yang takterpisahkan satu sama lain.
Upaya-upaya peningkatan minat membaca perlu dilakukan baik oleh guru Orang tua dan Masyarakat, dengan
tujuan agar siswa mempunyai kemauan untuk melakukan kegiatan membaca sesering
mungkin di luar kelas.
Pada
lingkungan sekolah perpustakaan mempunyai peran yang sangat strategis dalam hal
penyediaan fasilitas untuk meningktkan minat baca siswa. Minat dan kegemaran
membaca tidak dengan sendirinya dimiliki oleh seseorang, termasuk anak-anak
dalam usia sekolah. Minat baca dapat tumbuh dan berkembang dengan cara
dibentuk. Oleh sebab itu upaya untuk mengangkat program peningkatan minat dan
kegemaran membaca perlu melibatkan unsur-unsur berikut ini: anak didik, guru
sekolah, kepala sekolah, pengawas sekolah, sekolah dengan berbagai program
kegiatan yang dapat menunjang pengkondisian tumbuhnya minat dan
kegemaran membaca, orang tua di rumah, lingkungan masyarakat di luar sekolah
dan rumah, serta lembaga-lembaga masyarakat yang berkompeten terhadap
pengembangan minat dan kegemaran membaca, misalnya dengan mendirikan rumah
baca,serta pemerintah melalui berbagai program yang dikembangkan, seperti
adanya kegiatan bulan buku nasional pada setiap bulan Mei, hari Aksara
Internasional pada setiap bulan September, hari kunjung perpustakaan
yang jatuh pada bulan September, kegiatan tersebut bisa dikaitkan dengan
pembinaan minat dan kegemaran membaca.Sebagai contohnya Perpusda Kab Solok selalu
mengadakan lomba minat baca untuk siswa SD, SMP, SMA untuk buku-buku yang
mendukung pembelajaran di sekolah.
Motivasi
yang berasal dari anak merupakan dorongan yang bersifat internal, sedangkan
dorongan dari pihak lainnya bersifat eksternal. Dengan kata lain bila akan
merumuskan strategi peningkatan minat dan kegemaran membaca anak didik maka dua
model strategi tersebut patut dipertimbangkan, yaitu model strategi yang
didasarkan pada motivasi internal dan model yang digerakkan oleh motivasi
eksternal.
Peran
perpustakaan sangat sentral dalam membina dan menumbuhkan kesadaran membaca.
Kegiatan membaca tidak bisa dilepaskan dari keberadaan dan tersedianya bahan
bacaan yang memadai baik dalam segi jumlah maupun dalam kualitas bacaan. Pada
aspek lain minat baca senantiasa perlu dikembangkan. Di lingkungan anak usia
sekolah usaha pengembangan minat baca dapat dilakukan dengan prinsip jenjang
dan pikat. Prinsip pertama perlu adanya usaha untuk memikat pengguna untuk
mulai menyenangi kegiatan membaca. Prinsip kedua perlu ada upaya untuk
mengkondisikan perlunya penyediaan meteri bacaan yang sesuai dengan
perkembangan anak yang dapat memperkuat minat baca anak, yang senantiasa terus
mendorong anak untuk maju menuju pada kegiatan membaca yang berkualitas.
Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kegemaran membaca
siswa
melalui perpustakaan adalah:
- Menyediakan bahan bacaan yang diminati siswa, yang sesuai dengan keragaman tingkat perkembangan anak.
- Menjadikan perpustakaan sekolah sebagai tempat yang menyenangkan bagi siswa melalui penataan yang bagus, dengan pelayanan yang ramah,
- Membuat promosi dan kegiatan pengembangan minat dan kegemaran membaca dengan memanfaatkan perpustakaan sekolah,
- Memberikan tugas tambahan kepada siswa di luar kelas. Pemberian tugas tambahan ini tentunya berkaitan dengan terbatasnya jam pelajaran di dalam kelas. Oleh sebab itu guru sebaiknya senantiasa mendorong siswa untuk lebih banyak membaca di luar jam-jam sekolah (di rumah). Tugas membaca dapat dipantau dengan membuat laporan, resensi buku, Puisi atau membuat laporan garis besar isi buku yang telah dibacanya (sinopsis) dengan memanfaatkan bacaan yang tersedia di perpustakaan,
- Tersedianya waktu bagi siswa untuk berkunjung ke perpustakaan baik secara perseorangan maupun klasikal yang sekaligus merupakan jam belajar di perpustakaan.
- Mengintegrasikan perpustakaan dalam kegiatan belajar mengajar.
Dari
uraian yang serba ringkas tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam
lingkungan sekolah, kegiatan belajar perlu didukung oleh sarana yang memadai,
salah satunya adalah perpustakaan sekolah yang berfungsi sebagai Pusat belajar
siswa. Sebagai sumber belajar perpustakaan sekolah mengemban beberapa fungsi
yang amat fital. Fungsi perpustakaan tersebut akan dapat berjalan dengan baik
apabila didukung oleh beberapa hal seperti pengembangan koleksi yang sesuai,
organisasi dan penguatan kelembagaan perpustakaan, pelayanan, penyediaan sarana
dan prasarana, serta program promosi dan pengembangan perpustakaan. Keberadaan
perpustakaan sekolah perlu ditangani secara Maksimal dan memadai. Untuk itu
diperlukan kemauan dari berbagai pihak untuk mengembangkannya yaitu penentu
kebijakan pada tingkat departemen, tingkat daerah, tingkat sekolah (kepala
sekolah, guru, dan pengelola perpustakaan).
Komentar
Posting Komentar